Daerah

Buruh Perkebunan Bumisari Gelar Aksi Dukungan

Buruh Perkebunan Bumisari Gelar Aksi Dukungan

Wartabanyuwangi.co.id - Ratusan buruh perkebunan PT Bumisari Maju Sukses gruduk kantor manajemen kebun. Kedatangan mereka, mendesak pihak kebun untuk sigap mendorong kepolisian usut tuntas perkara penjarahan dan penebangan pohon produktif, Selasa (21/2/2023).

Para buruh Bumisari yang berasal dari 4 afdeling diantaranya, afdeling Pakouda, Taman Glugo, Gunung Wongso dan afdeling Kalimas, berani bergerak lantaran pelaku penjarahan dan penebangan pohon produktif sudah diamankan oleh pihak yang berwenang agar pelaku bisa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 


"Kami datang kesini untuk mendesak pihak kebun untuk sigap mendorong kepolisian mengusut tuntas pelaku penjarahan dan penebangan pohon produktif," kata perwakilan buruh, Maryati (52).


Maryati menjelaskan, dukungan yang diberikan lantaran akibat dari ulah pelaku banyak buruh yang terancam kehilangan pekerjaan. Sebab, tanaman kopi dan cengkeh yang notabennya sebagai ladang pekerjaan dibabat habis.


“Apa yang mau dipanen pak, pohon cengkeh dan kelapanya ditebang, kopinya dibabat habis, jadi ya saya terpaksa ngganggur. Buat sekolah anak ya terpaksa ngutang dulu," terangnya.


Sembari mengusung sejumlah poster, para buruh meminta pihak – pihak yang tidak berkepentingan agar tidak memperkeruh suasana. 


Aksi ini spontan timbul karna ada upaya dari sebuah LSM untuk memobilisasi dukungan, yang mendesak polisi melakukan penangguhan terhadap 4 tersangka yakni, Mulyadi (Kepala Desa Pakel), Suwarno (Kepala Dusun Durenan), Untung (Kepala Dusun Taman Glugo), dan Abdillah (Ketua Forsuba). 


Bahkan Busyro Muqaddas selaku tokoh dari PP Muhammadiyah, juga memberikan dukungan. 

Buruh berharap, polisi tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan, karena dikhawatirkan suasana dapat kembali memanas. 


"Kami berharap polisi bisa segera menuntaskan kasus hoaks yang berujung keonaran yang dilakukan oleh keempat tersangka, dan Kami mohon untuk orang diluar Banyuwangi janganlah memperkeruh suasana di Bumi Blambangan ini," ungkap Sastianto, Ketua SPSI Buruh dan Karyawan Perkebunan Bumisari. 


Aksi penjarahan, pencurian dan pembabatan tanaman produktif di areal perkebunan Bumisari mendapat kecaman keras dari para buruh perkebunan. Ulah pelaku penjarahan dan penebangan pohon produktif, mengancam para buruh perkebunan PT Bumisari kehilangan pekerjaan. Sebab, hampir 1500 buruh perkebunan menggantungkan hidup terhadap pekerjaan dan mata pencaharian.