DPC GMNI Banyuwangi bersama warga Desa Grajagan menggelar doa bersama untuk para korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (9/7/2025) di Pantai Patuk menjadi wujud solidaritas dan empati masyarakat terhadap mereka yang terdampak musibah kemanusiaan tersebut.
Doa bersama dipanjatkan dalam suasana hening dan haru. Warga dan kader GMNI menyampaikan doa bagi para korban yang belum ditemukan, keluarga yang menanti kepastian nasib orang-orang tercinta, serta tim penyelamat yang terus berjuang di lapangan.
Ketua DPC GMNI Banyuwangi, Rino Bachtiar, mengatakan bahwa doa bersama ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari masyarakat sipil. “Kami ingin menunjukkan bahwa di tengah duka, ada banyak doa dan dukungan moral yang terus mengalir." Ujarnya
Rino juga menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada seluruh petugas yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi. Di tengah medan yang berat dan cuaca tidak menentu, para petugas dinilai telah menunjukkan dedikasi luar biasa. "Kami mengapresiasi peran Kapolresta, Dandim, dan Danlanal atas kepemimpinan mereka menjadi garda terdepan dalam menjalankan tugas kemanusiaan," ungkap Rino.
Wakil Ketua Forum Peduli Tanah Pusaka, Sunoto, mengatakan bahwa tragedi ini menjadi momentum refleksi bagi semua pihak. “Kami berdoa agar para korban segera ditemukan dan keluarga diberi ketabahan menghadapi musibah ini,” ucapnya.
Upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan. "Masyarakat berharap proses pencarian berjalan lancar dan seluruh korban dapat segera ditemukan," harap Sunoto.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan peringatan haul Mbah Lurah Karso Rekso Tirto Wono Samudro, tokoh bersejarah spiritual yang dihormati oleh masyarakat Pantai Patuk, Grajagan.